Minggu, 03 Januari 2021

DONGENG PUTERI PERISADE DAN LAKU GENI ARA

Alkisah di jaman dahulu kala ada sebuah negara yang diserang oleh musuh-musuh yang sangat jahat...penuh angkara murka....penuh perbuatan maksiat......tidak menyembah TUHAN....hanya mendewakan dirinya sendiri-sendiri.......negara kacau balau....rakyat menderita...rakyat dilarang menyembah dan berbakti kepada TUHAN..........

 

...para ksatria yang terpanggil untuk melawan para musuh selalu gagal karena musuh jahat begitu kuatnya......mereka dirubah menjadi batu..........

 

........SANG HYANG WIDDI pun tergerak untuk segera mengakhiri penderitaan rakyat yang sangat dikasihi-NYA itu.........SANG HYANG WIDDI menurunkan petunjuk kepada seorang Berahmana bahwa musuh akan lari ketakutan apabila BURUNG BULBUL yang berada di atas Gunung Budi dibawa turun ke negara.........yang dapat mengambil Burung BULBUL itu adalah seorang ksatria yang dapat mendaki Gunung Budi dengan selamat..........supaya selamat SANG HYANG WIDDI berpesan supaya setiap ksatria yang menaiki Gunung Budi jangan sampai berpaling apabila mendengar suara-suara apa pun juga pada waktu mendaki Gunung Budi tersebut...........apabila berpaling maka dia akan berubah menjadi batu seketika itu juga.............oleh Brahmana tersebut petunjuk SANG HYANG WIDDI ini disebar luaskan keseluruh penjuru negeri.....................

 

...banyaklah ksatria-ksatria yang merasa terpanggil untuk melepaskan penderitaan rakyat berusaha melaksanakan petunjuk SANG HYANG WIDDI utu...........namun belum ada seorang pun yang berhasil....mereka selalu berpaling....pada waktu mendengar suara-suara yang memanggilnya pada waktu mendaki Gunung tersebut.........dan seketika itu juga mereka pun berubah menjadi batu-batu.....sehingga di Gunung Budi tersebut dari kaki gunung sampai mendekati puncaknya terlihat banyak sekali batu-batu besar-besar yang berserakan...............

 

Alkisah....ada seorang puteri namanya Puteri Perisade juga terpanggil hatinya untuk segera melepaskan penderitaan rakyat dari cengkeraman musuh-musuh jahat itu................... 

 

...dengan tenang Puteri Perisade mendaki Gunung Budi...diingat-ingatnya sungguh-sungguh pesan SANG HYANG WIDDI yang dikatakan oleh Sang Brahmana....................

 

........baru mulai menginjakkan kakinya di kaki gunung Puteri Perisade sudah dipanggil suara.."Wahai, Puteri yang cantik jelita, Puteri Perisade.."...Puteri Perisade tidak menghiraukan dia pun terus melangkahkan kakinya mendaki gunung itu...semakin tinggi dia mendaki gunung itu semakin ramai dan semakin keraslah suara-suara yang mengganggunya...ada yang berteriak-teriak mohon pertolongan...ada yang merintih kesakitan......ada yang mohon makanan karena menderita lapar...ada yang mohon air karena sudah sangat haus....ada yang berteriak-teriak ketakutan......ada yang menyumpahserapahi ayahanda dan ibunda Puteri Perisade...ada menyumpahserapahi Puteri Perisade dengan kata-kata yang sangat kasar dan kotor...... ada yang mengatakan Puteri Perisade adalah seorang pembohong, penipu, pelacur, pendurhaka, penyembah berhala, kafir, sesat....ada yang memuji-mujinya...ada yang merayunya...ada yang menyanjungnya....ada yang meneriakkan kebaikan-kebaikannya......ada yang meneriakkan kekudusannya............ada yang menjerit-jerit tanpa arah dan tujuan......ada yang mengancam....ada yang menakut-nakuti........

 

........semuanya tidak ada yang dapat mempengaruhi hati Puteri Perisade...dengan amat tenang..dan berani...Puteri Perisade terus melangkahkan kakinya dengan penuh kewaspadaan dan kehati-hatian...dan juga dengan terus menerus hati jiwa Puteri Perisade selalu di dalam kondisi berserah diri total sumarah kepada SANG HYANG WIDDI............

 

...setapak demi setapak selangkah demi selangkah...Puteri Perisade mendaki Gunung Budi.....pada akhirnya sampailah uteri Perisade di puncak Gunung Budi yang tenang...hening...sejuk...sudah tidak terdengar lagi suara-suara yang hiruk-pikuk kacau balau yang menderanya tadi.........pandangan luas terhampar di hadapan Puteri Perisade.........di puncak Gunung Budi itu ada sebuah pohon yang bernama Pohon HIDUP....nah di pohon HIDUP itulah burung BULBUL ITU bertengger......bulunya halus....putih bersih......pandangan matanya bening sejuk tajam penuh kasih sayang yang tidak terhingga..........burung BULBUL memandang Puteri Perisade dengan penuh kasih sayang....Puteri perisade menghampirinya dan memegangnya dengan sangat lembut......burung BULBUL pun mulai berkicau sangat merdu...suaranya berkumandang sampai ke seluruh alam semesta......menyentuh rerumputan..pepohonan....Puteri Perisade pun mulai berjalan menuruni Gunung Budi...dengan burung BULBUL bertengger di tangan Puteri Perisade.........

 

...keajaiban pun terjadi setapk demi setapak Puteri Perisade turun dan Suara Burung BULBUL menyentuh bebatuan besar-besar di sekitarnya batu-batu besar-besar yang berserakan itu pun berakih rupa menjadi manusia kembali para ksatria yang telah mendahului Puteri Perisade.......begitu seterusnya sampai Puteri Perisade memasuki jantung Keraton..........semua berubah menjadi manusia yang bersuka cita dan mengelu-elukan Puteri Perisade....dan Puteri Perisade pun dinobatkan sebagai Ratu.............

 

....................musuh-musuh jahat berlarian ketakutan mendengar suara Burung BULBUL yang sangat kudus itu................

 

...dongeng tersebut mengungkapkan sebuah laku yang sangat berat sekali yang harus dijalani setiap orang yang menjalani "Tapa Ngrame".............yaitu LAKU GENI ARA....yaitu laku yang membimbing kita untuk dengan ikhlas sabar penuh penyerahan diri total sumarah kepada TUHAN membiarkan diri kita menjadi bulan-bulanan kata-kata, suara-suara, bisik-bisik, yang tidak enak, yang menyakitkan, yang merendahkan, yang menghina, yang dengan sengaja memancing kemarahan kita, yang menyanjung, yang memuji, yang merayu, yang menyebar luaskan kebaikan-kebaikan kita, yang menyebarluaskan keburukan-keburukan kita, yang memfitnah, yang mengutuk, yang mencaci maki, yang menyumpahi....yang berasal dari keluarga, teman, tetangga, dan masyarakat luas....................................apabila kita dapat mengatasi semua cobaan dan godaan itu dengan baik seperti Puteri Perisade maka kita akan dibimbing langsung oleh Roh kita yang suci yang merupakan Percikan DZAT TUHAN yang di dalam dongeng itu dikiaskan dengan BURUNG BULBUL yang bersuara sangat bening jernih bersih dan kudus yang memancar ke seluruh alam semesta..........................musuh-musuh jahat yang merupakan kiasan dari hawa nafsu kita yang jahat akan tidak berdaya...akan berlarian ketakutan tunduk takluk pada bimbingan Roh untuk tunduk taat patuh menyembah dan mengabdi TUHAN....kita pun akan menjadi Ratu yang lemah lembut yang dibimbing Roh memanage seluruh kegiatan jiwa raga..................untuk mengabdi TUHAN dengan baik dan benar.................

 

......apabila kita mendengarkan suara-suara yang sangat panas seperti "GENI" seperti api itu....kita terpancing untuk mengikuti dorongan hawa nafsu kita membalas suara-suara yang panas seperti "GENI" seperti apa dengan marah-marah, bertengkar mulut, padu, sakit hati, kecewa, dendam, sombong, arogan, kita akan menjadi batu..............artinya hati kita akan mengeras..keras seperti batu....ditinggalkan oleh RASA SEJATI yang juga merupakan sinar dian yang memberikan petunjuk di dalam hati kita yang suci.........

 

....semoga dongeng ini dapat berguna untuk jembatan keledai di dalam laku kita "TAPA NGRAME"......di dalam kehidupan kita sehari-hari............

 

......kita harus seperti Puteri Perisade........yang menghadapinya dengan...............tenang...damai...hening....sumarah kepad TUHAN........eling lan waspada............TRIMAH MAWI..... PASRAH SUWUNG PAMRIH TEBIH AJRIH.....DIGDAYA TANPA AJI...MBEDHAH TANPA PEDHANG....NGLURUG TANPA BALA......MENANG TANPA ANGASORAKE.........SURA DIRA JAYANING RAT LEBUR DENING PANGASTUTI..................................

Hati hening, batin hening, jiwa hening, raga hening.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar